Pada 20 Maret 2019, (T) Theo Nugraha (Redaktur VJ>Play) mewawancarai seorang seniman noise asal Samarinda, (F) Faturrahman Alifadzri Arham atau dikenal juga dalam kancah noise dengan nama Jeritan, sebagai pendiri Hirang Records dan inisiator platform gigs Senandung Rusak yang berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur. Wawancara ini dilakukan melalui aplikasi chat Whatsapp dan diselaraskan oleh Andang Kelana. Berikut adalah hasil wawancara VJ>Play dengan Faturrahman Alifadzri Arham a.k.a Jeritan.
T : Halo, silahkan perkenalkan diri anda dan jelaskan kenapa platform Senandung Rusak bisa lahir?
F : Halo, nama saya Faturrahman Alifadzri Arham. Saya aktif bermain pada project noise saya sebagai Jeritan, mengelola record label independen yaitu Hirang Records. Dan juga turut mengelola sebuah platform gigs di Samarinda yang berfokus pada performer bebunyian eksperimental yaitu Senandung Rusak.
Senandung Rusak diadakan pertama kali pada tanggal 3 April 2015, bertempat di Blackbird Coffee Bar, Samarinda dengan line-up: Circuitrip (Singapura), SIN (Singapura), Theo Nugraha (Samarinda), Jeliwan Tok Hudoq (Samarinda), dan Jeritan (Samarinda). Pada waktu itu masih tergabung bersama Mahakam Kolektif. Awalnya cuma gigs yang dibuat untuk menyambut kedatangan 3 Pelaku noise dari luar negeri dan luar daerah yaitu SIN, Circuitrip, dan Theo Nugraha, seorang seniman bunyi asal Samarinda yang waktu itu pertama kalinya doi balik ke Samarinda sejak pindah ke Palangka Raya.
T : Kenapa milih nama Senandung Rusak? suka yang rusak-rusak nih hehe?
F : Hahaha, karena dulu awalnya aku ngebuat platform ini lebih ke genre noise, makanya aku pakai dengan nama Senandung Rusak untuk mencitrakan itu.
T : Siapa saja performer di senandung rusak?
F : Performer Senandung Rusak:
Jeliwan Tok Hudoq (Samarinda), Jeritan (Samarinda), Theo Nugraha (Samarinda), SIN (Singapura), Circuitrip (Singapura), Proton Cannon (Samarinda), RxV (Samarinda), Sabrina (Samarinda), Sarcapathy (Samarinda), Faturrahman Alifadzri Arham (Samarinda), Sarana (Samarinda), Tekeliway (Samarinda).
T : Sejak itu kenapa kepikiran meneruskan senandung rusak menjadi platform yang berkelanjutan?
F : Karena sangat jarang sekali ada gigs eksperimental khususnya di Kota Samarinda, dan biasa yang terjadi hanya berlalu begitu saja tanpa ada dokumentasi yang baik. Aku pikir dengan menjadikan Senandung Rusak sebuah platform gigs series akan lebih mudah untuk mencari jejak dokumentasi dan arsip performance bunyi eksperimental yang pernah tampil di Kota Samarinda.
T : Sejauh ini sudah berapa series[1] berjalan? dan metode pengarsipan apa yang dilakukan oleh platform senandung rusak untuk mendata setiap arsipnya?
F : Sudah memasuki seri ke-4. Ada dokumentasi foto, video, dan tulisan cuma belum sempat direalisasikan karena masih berbagi waktu dengan kesibukan lain. Untuk saat ini baru berupa dokumentasi video setiap performer yang sudah diunggah di channel youtube Senandung Rusak.
T : Praktik eksperimentasi apa yang kamu temukan setiap penghelatan Senandung Rusak terutama spesifik terhadap bunyi?
F : Di awal Senandung Rusak, sebagian besar performer memainkan noise, lalu teman-teman menyarankan kalo lingkupnya dibuat lebih luas tidak hanya dari noise saja, tapi dari pelaku sub genre eksperimental lainnya juga agar beragam. Hingga kemudian di Senandung Rusak selanjutnya performer-nya jadi lebih variatif ada 8-bit Chiptune, ada yg perform memainkan noise namun secara interaktif dengan melibatkan audience sebagai bagian dari performance, eksperimentasi dengan beatbox, ada yang memadu spoken word dan bunyi synth, ada yang dengan memakai gitar melalui petikannya yang diberi efek reverb menghasilkan bunyi drone.
T : Berati secara eksperimentasi bunyi cukup beragam di Samarinda? lalu bagaimana kamu melihat perkembangan in?
F : Benar, perkembangannya cukup dinamis karena para pelaku eksperimentasi bunyi di Samarinda sendiri yang diketahui berawal dengan medium elektronik seperti synth dan smartphone untuk memainkan noise dan seiring berjalannya waktu para pelaku mulai mencoba bunyi dengan medium lainnya seperti lonceng, kaleng bekas, dan tangga walaupun keadaannya sekarang masih stagnan alias masih itu-itu aja orangnya. Tetapi bukan berarti tidak mungkin jika suatu saat akan ada banyak perkembangan dari eksperimentasi bunyi yang lebih beragam lagi.
T : Apakah ada proses kurasi terhadap penampil? jika ada bagaimana proses kurasinya?
F : Ada, prosesnya adalah dengan melihat dahulu rekam jejak pelakunya dan paham dengan apa yang dia tampilkan, karena tidak sekedar perform saja melainkan bisa sambil berbagi ilmu, informasi dan latihan (rehearsal) bersama atau istilahnya seperti resital namun yang ini dalam ranah eksperimental bunyi.
T : Apakah ada diskusi disetiap akhir acara? dan tentang apa diskusinya?
F : Pada Senandung Rusak ke-2 mulai diterapkan diskusi setelah perform. Hal yang di diskusikan biasanya tentang pengenalan performer, pengenalan genre yang dimainkan, medium apa yang digunakan, inspirasi atau sejarah bagaimana bisa melakukan hal itu, dan juga pengalaman performer itu sendiri.
T : Apakah ada platform lain yang serupa di Samarinda?
F : Sebelumnya ada Stoka Resona yang dikelola oleh Happy yang biasanya menampilkan performer eksperimental dari lokal dan luar negeri/daerah yang sedang tour dan sudah mencapai seri ke-4, namun itu menjadi seri terakhir dan tidak dilanjutkan lagi.
T : Kamu juga mempunyai record label bernama Hirang Records. bisa jelaskan secara singkat tentang hal ini?
F : Sebenarnya alasan membuat record label sendiri adalah sejak dulu aku ingin merilis EP untuk project noise aku, Jeritan. Tetapi aku ingin merilisnya dalam format CD dan perlu proses waktu yg lama untuk mencari label lagi. Jadi, aku putuskan untuk garap sendiri saja dan mendirikan Hirang records, diambil dari bahasa Banjar yang artinya hitam (warna). Karena aku suka musik metal/hardcore yang dominan menggunakan warna hitam, walaupun pada kenyataannya rilisannya lebih banyak warna-warninya hahaha.
T : Dalam waktu dekat ini sedang mengerjakan dan mempersiapkan apa?
F : Dalam waktu dekat ini sedang mempersiapkan untuk tour Jeritan dan rencana akan mengadakan Senandung Rusak selanjutnya dengan mencoba hal yang sedikit berbeda dari biasanya.
T : okey, Terima kasih atas waktunya. sukses selalu
F : Baik, sama-sama
Tautan lebih lanjut:
Jeritan: http://jeritanexp.blogspot.com/
Hirang Records: https://hirangrecords.bandcamp.com/ / https://www.instagram.com/hirangrecords/
↑1 | Series: Tiap edisi, acara noise yang dilaksanakan. Seperti berkelanjutan. |
---|