“Kurasi frekuensi ini dibuat di masa di mana semua serba tidak pasti. Dimulai dari rentang 10–15 Maret 2020, saat saya sedang berada di tanah air untuk keperluan bertemu keluarga dan handai taulan, tiba-tiba kami harus kembali ke Jerman dengan tergesa-gesa karena dalam kurun waktu satu minggu, pandemi ini sudah membuat semua kalangan ketar-ketir dengan kecepatan penyebarannya yang luar biasa. Saat mix dan tulisan ini dibuat, kami sekeluarga sedang berada di rumah pengasingan, ini adalah hari ke 6 isolasi rumah di Berlin. Mixtape ini selain menjadi terapi refleksi bunyi dari emosi turbulensi, ia juga menjadi kristalisasi ekspresi sureal yang saya alami saat ini: Putus asa tapi masih berhasrat untuk berdansa. Salam sejahtera dan semoga semua diberkati semesta!”
Ariel William Orah is a Berlin-based Indonesian artist who explores themes related to identity, memory, and scarcity. He fancies the durabillity of homo sapiens and fragility of the machines. He is working with variety of media, ranging from sonic and other multi-sensory performances, physical and interactive installation, and moving and/or still images. He co-founded an empathy driven artist collective L-KW, Bandung-based progressive rock band “Vincent Vega”, and Indonesian gastronomy initiative SOYDIVISION.BERLIN. Selected scoring for “Deeper High”-Germany (2018), CTM Festival Music Maker Hacklab 2020, solo album “Scarcity” (2017) and “WIM” (2018) under alias RAVENATIVE
Cover Photo by Ravenative
- Angela Merkel — “Es Ist Ernst!”
- Chang Park — Labyrinth
- Carter Tutti Void — f=(2.4)
- Catenation — Room 02 (Deep Wounds)
Morphosis — Music for Vampyr - Einstürzende Neubauten — Der Tod ist ein Dandy
- Ariel Orah & Maximilian Kupi — Die Kunst und die Revolution
- Powell — No U Turn
- Fast Head Unendlich — Clonted
- Philipp Gorbachev — In The Delta
- Genesis P-Orridge & Astrid Monroe — When I Was Young
- Ismail Marzuki — Gugur Bunga
- KazumasaOda — ラブ・ストーリーは突