Blackman Redemption
Rastafari adalah satu di antara banyak gerakan anti rasialisme yang muncul sejak era kolonialisme. Sebagaimana tradisi Abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam), Rastafari juga mengutuk Babylon sebagai representasi dari kepalsuan, tidak ikhlas, tamak, meterialistik dan kaum penindas.
Babylon juga termasuk penjajah yang dulu menculik moyang kaum kulit hitam di Afrika, dan membawanya sebagai budak ke Benua Amerika. Babylon juga termasuk pelanggar HAM di Papua, dan belahan dunia lainnya. Filosofi Rastafari kemudian berpengaruh besar dalam perkembangan akar dan kultur Reggae.
Setiap bulan suci Ramadan, Kiki Pea selalu membangkitkan gairah spiritualitasnya lewat musik reggae. Ini adalah lagu-lagu pilihannya yang kontekstual dengan isu rasisme dan kemanusiaan saat ini.
Seperti yang dikatakan Tiken Jah Fakoly, musisi asal Pantai Gading; “I consider myself to be a Rasta because I fight for justice, for human rights and equality among men. I’m also a Muslim, but I don’t think a Rasta is someone who would go to church or attend the Mosque.”
Seorang Rastafari bisa berkulit hitam, kuning atau putih. Warna kulit itu tidak penting, yang penting adalah kesucian hati. “Yes I’m a Muslim and yes I’m a Rastaman!” (*)
Kiki Pea adalah seorang jurnalis partikelir yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta. Bermusik paruh waktu sebagai vokalis di dua band; Kiki & The Klan & ROKET. Di sela-sela waktu, Kiki menuangkan pikirannya lewat Komik Komuk yang dikelolanya di akun @komik.komuk.
Cover Photo by Paws37
- Daweh Congo —Human Rights & Justice
- Tuff Like Iron, Alika — No Police
- Peter Tosh — African
- The Wailers — Small Axe
- Hempress Sativa — Fight for Your Rights
- Chronixx — Here Comes Trouble
- U-Roy — Natty Rebel (Remastered 1990)
- Morgan Heritage — Don’t Haffi Dread
- Niney — Blood & Fire
- The Abyssinians — Declaration of Rights
- Max Romeo, The Upsetters — One Step Forward
- Junior Murvin — Police & Thieves
- Dennis Brown — Black Liberation