F.I.H: Merilis Album Bertajuk Nubuat

F.I.H: Merilis Album Bertajuk Nubuat

F.I.H: Merilis Album Bertajuk Nubuat 2048 2048 Extended.Asia.Play

Pada 15 November 2023, (T) Theo Nugraha mewawancarai Band asal Samarinda bernama F.I.H. Terbentuk pada tahun 2008 dan beranggotakan: (O) Okky Nanda (Vokal), (F) Fahrurrazi Al-Hasani (Gitar), (D) Chardery Pratama (Bass), (AR) Aditiya Rachmad (Gitar), (AD) Adri Dinarjati (Drum) & Robby Irawan (Bass). Wawancara ini dilakukan melalui aplikasi chat WhatsApp. Berikut adalah hasil wawancara EXT.ASI.PLAY dengan F.I.H mengenai album terbarunya bertajuk Nubuat.

T: Halo, F.I.H. Apa kabar ? Sedang sibuk apa sekarang?

AD: Alhamdulillah baik, sibuk kerja aja

D: Baikk, sedang sibuk kerjaaa juga

O: Baik sekali, jawaban yang sama seperti kawan-kawan yang lain sibuk bekerja.

F: Alhamdulillah baik, kawan. Gimana kabarnya ni? Sekarang lagi sibuk kerja aja sambil jaga anak haha.

T: Bagaimana awal F.I.H terbentuk dan bertahan hingga sekarang?

O: Mungkin ini bisa diwakili Dery.

AR: Betul.

D: Fall in Hate sekarang F.I.H terbentuk pada tahun 2008 sebagai hasil dari gabungan berbagai individu yang memiliki semangat kolektif dan minat yang sama terhadap musik bergenre metal. Selama 15 tahun, F.I.H sudah berkali-kali melakukan pergantian personil hingga saat ini F.I.H beranggotakan Okky, Ozi, Adit, Adri, Robby dan Dery.Β 

Mungkin alasan mengapa F.I.H masih bertahan hingga sekarang adalah karena ada keberadaan unsur equal rights dan kolektif dalam pengambilan setiap keputusan yang akan diambil F.I.H. Bahkan dalam proses kreatif dan manajemen band, setiap anggota memiliki hak suara yang setara, menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil. Basis pertemanan yang kuat di antara anggota F.I.H juga tidak hanya menciptakan suasana kondusif didalam band, tetapi juga memperkuat kebersamaan dalam menghadapi perjalanan panjang F.I.H di skena musik Samarinda.

T: Sekarang kalian menyebut genre kalian apa?

D: Nah ini, dalam proses penyusunan Nubuat kami tidak pernah berusaha untuk mengklasifikasikan genre atau komposisi musik seperti apa yang menjadi target kami. Kalau kami ditanya tentang genre musik Nubuat, para personil sepertinya punya persepsi yang berbeda-beda. Kalau saya sendiri sih melihat komposisi album nubuat ini lebih ke doom metal.

O: Kalau aku jujur aja agak bingung kalau ditanya genre di album Nubuat, karena masing-masing personil punya warna berbeda tapi tetap ada benang merahnya di album Nubuat sendiri, sludge ada, doom ada jadi ditanya genre yang pasti kami sudah meninggalkan metalcore di album pertama.

AR: Klo gw rasa setiap masing-masing personil punya warna tersendiri di setiap lagu, contohnya di lagu Blacktooth Grin.

F: Aku sendiri lebih suka penyebutan F.I.H sebagai band yang bergenre metal. Perihal subgenre, biar dikerucutkan oleh mereka yang mendengarkan.

AD: Teman-teman yang udah dengar lagu kami banyak yg bilang soundnya seperti stoner metal. Ada juga yang bilang sludge ala Eyehategod.

T: Mengapa kalian membutuhkan waktu yang lama untuk membuat album Nubuat ?

D: Sejak album terakhir Hukatus pada 2013 dikeluarkan, para personil F.I.H memiliki kesibukan masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan dan semangat untuk menyusun komposisi musik baru cenderung rendah. Bahkan pada tahun 2016-2022 F.I.H sempat hiatus dan para personil hanya bertemu pada special occasion saja seperti pernikahan atau hari lebaran. Sebenarnya Nubuat sendiri dalam proses penyusunannya tidak memakan waktu yg lama, hanya butuh waktu kurang lebih satu tahun dari proses pengembangan ide, pre-produksi, produksi hingga post-produksi selesai.

F: Seiring waktu berjalan, waktu luang kami semakin sedikit dikarenakan kesibukan dan waktu dengan keluarga. Yang membuat kami bertahan salah satunya juga adalah toleransi.

Dulu di era album Hukatus, teknologi tidak semasif dan secanggih sekarang, tapi kesibukan kami waktu itu tidak se-intens sekarang. Salah satu yang membuat album Nubuat cenderung lebih singkat pembuatannya dibandingkan Hukatus adalah teknologi yang semakin mempermudah proses-prosesnya, walaupun kami lebih sibuk sekarang. Selain itu, kami juga melakukan segalanya sendiri, semua dari tahap recording di Muarasuara sampai produksi hingga distribusi. Thanks to Muarasuara.

T: Selama proses pembuatan album Nubuat apakah ada kendala atau cerita menarik yang ingin kalian bagikan?

D: Biasanya Adri Dinarjati sih punya cerita utk dibagikan wkwk

Kalau kendala mungkin lebih ke mencari waktu buat ngumpul dan rekaman aja sih.. oh mungkin waktu lagu Silent Judgement sempat kehapus file nya jadi musti di take ulang semuanya πŸ˜†

O: Adaptasi yang dulunya mungkin growl sekarang harus lebih bernyanyi ✌️, kendala yang membuat saya sendiri lebih excited dengan album ini.

D: Iya ini mungkin salah satu hal yang bikin kaget sih karena ternyata Okky punya range vokal yang cukup tinggi, kita ga pernah tau sebelumnya πŸ˜‚πŸ˜‚

F: Salah satu yang menarik bagiku itu riff bank yang dulu dibuat sebelum hiatus pasca album pertama, ternyata masih sangat layak disempurnakan menjadi sebuah lagu di telinga-telinga kami masing-masing saat ini. Sedangkan kendala kebanyakan dari kesibukan masing-masing aja dan finansial. Haha

T: Lagu apa yang berkesan dan paling sulit dikerjakan dalam album Nubuat ?

AD: Holy shroud & Silent Judgement.

O: Yang paling berkesan mungkin The Mountain karena balik lagi ini lagu pertama yang saya harus bernyanyi dan meninggalkan teknik growl, kalau ditanya sulit mungkin dari segi teknis musik dan lain-lain teman-teman yang lain bisa menjawab.

D: Kalau yang paling berkesan The Mountain. Yang paling sulit dikerjakan Paradox dan Blacktooth Grin karena lumayan baru sih unsur-unsurnya bagi F.I.H jadi musti ada beberapa penyesuaian plugin di DAW dan cara produksinya beda dari yang sebelumnya pernah dilakukan F.I.H.

AR: Holy shroud πŸ”₯πŸ”₯ Dery sampe pusing mixing nya πŸ˜„πŸ˜„

F:Β  Blacktooth Grin karena sangat baru bagi kami

T: Apa hal yang kalian capai di album Nubuat ?

F: The album itself, and not taking anyone outside the band advices. Haha

Hukatus dibuat berdasarkan apa yang kita dengarkan masing-masing ketika itu, begitu juga Nubuat; dibuat berdasarkan apa yang kami semua dengarkan masing-masing baru-baru ini. Mampu membuatnya menjadi 1 album yang memuaskan semua 6 kepala? Cukup disebut pencapaian buatku

D: Unsur kepuasannya sih menurutku ga hanya berasal dari aspek produksi musik dan artwork tetapi juga muncul dari lirik-lirik yang sarat makna. Dengan seksama, setiap lagu di Nubuat ini mencoba untuk membangun sebuah narasi cerita, dan lumayan monumental sih menurutku rangkaian narasinya hehe

T: Gear apa saja yang kalian gunakan di album “Nubuat” ?

D: Utk Bass: Ibanez Gio 5 String & Fender Player Series Jazz Bass 5 string. Minjem semua hehe

O: Kalau aku sendiri mungkin bisa di bantu Dery kali ya jawabnya hahaha

D: Kalo okky. Samson C01 Condenser Mic.

AR: Gitar. Gibson Les Paul Black Beauty & Maxon OD-9.

F: ESP Viper Camo, Dean Dimebag Black Bolt Floyd ML & Yamaha Acoustic Guitar.

T: Makanan dan minuman apa yang menjadi mood booster selama pengerjaan “Nubuat”?

D: Makanan, sup palumara buatan istri. Minuman, Teh Susu Arab buatan Ozi wkwkwk

O: Masakan istri & orang tua adalah moodbooster. Kalau minuman air putih aja deh, ga pernah aneh-aneh takut sakit ga bisa kerja, ga bisa main skate dan ga bisa ngurus kucing ✌️

AR: Susu jahe.

AD: Kopi kenangan & sop makaroni buatan istri dan tempe penyet nya 🀀

F: Semua makanan dan minuman yang ditraktir pas di studio haha

T: Siapa saja musisi yang mempengaruhi bermusik kalian?

D: James Iha, Mark Morton, Ade Paloh & James Root.

O: Hmm kalau mempengaruhi bermusik mungkin Brann Dailor (drummer Mastodon) di beberapa album terakhir Mastodon beliau yang lebih banyak mengisi vocalnya loh, suaranya bagus banget 🫢

AR: Lee Malia, Jim Root, Andreas Kisser (Sepultura)

O: oh Sama Scott Kelly (Neurosis) ding hehe.

AD: Waktu pengerjaan album ini lagi senang-senang nya dengerin Trash Talk, The Carpenters, sama Saosin yang album kumbang 😁

F: Dimebag Darrell, Jeff Hanneman, Zakk Wylde, James Hetfield.

T: Oke, film atau TV series apa yang akhir-akhir ini kalian tonton?

D: Hmmm, Inside Job di netflix & It Must be In Heaven Filmnya Elia Suleiman.

AR: Oppenheimer πŸ”₯πŸ”₯

AD: Film, The Terminal. Series,Β  Emily in Paris.

O: The Big Bang Theory, Brooklyn 99 dan sisanya kebanyakan anime sih JJK, Bleach & Bungo Stray Dogs, pokoknya yang ringan-ringan aja lah, males yang berat-berat pusing.

O: Nah kalau gitu tambahi Young Sheldon dah πŸ˜„

F: Duh, Baby Shark pak hahahaha. Syukur-syukur bisa nonton serial dengan tenang πŸ˜‚

Mandalorian sih terakhir anw kalau serial. Film terakhir nonton oppenheimer. Mind Blowing.

T: Bagaimana kalian melihat kancah musik metal di Samarinda sekarang?

D: Kerenn sih, makin beragam. banyak subgenre metal yang mulai ke eksplor. Dulu kayaknya Samarinda banyak didominasi oleh band-band death metal, tapi sekarang banyak band dengan subgenre metal yang keren juga, kaya Void dan Grossfuss. Trus juga uda sangat sadar akan kebutuhan visual juga, ini bisa dilihat dari banyak video klip yang well-produced dari band-band Samarinda

T: Apa harapan kalian tentang kancah musik metal di Samarinda?

AD: Semoga kembali rame lagi skena metal di samarinda seperti di tahun 2010 – 2015an, sempat merasakan dulu F.I.H tiap weekend pasti manggung, acaranya beragam/banyak.

D: Harapannya, semoga musik metal Samarinda semakin beragam dan kualitasnya makin bagus. Selain itu, harapannya semoga ada lagi zine lokal lintas genre ala-ala Perkosakata dulu yang bisa meng highlight berbagai aspek dalam karya-karya band Samarinda, ga hanya aspek musiknya, tapi bisa bahas lebih dalam soal artworknya, liriknya dan seluruh aspek dalam albumnya kaya yg dilakukan Extended Asia sekarang. Cheeersss πŸ‰

O: Pribadi, harapan untuk kotaku tercinta apapun itu semoga menjadi yang terbaik, untuk yang tua dan merasa senior rangkul-rangkul yang muda lah jangan terlalu kaku kalau zaman dulu adalah yang terbaik 🫢🏻, nikmati perkembangan zaman ikutin arusnya syukuri, karena hidup indah jika mencari berkah, bye.

F: Semoga semakin variatif dan kreatif seperti sekarang.

T: Terima kasih waktunya F.I.H

O: Thanks, Theo sehat terus.

D: Thank you yaah Theo ! It was a pleasure talking to you guys πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ’•

AD: Sehat selalu Theo, banyak rejeki & sehat selalu aminn

F: Terima Kasih Theo. Reuni dong 13 hours later.

Kredit Produksi Album Nubuat:
Musik oleh F.I.H
Lirik oleh Okky Nanda, Fahrurrazi Al-Hasani, Aditiya Rachmad & Chardery Pratama
Direkam oleh Chardery Pratama di Muarasuara Studio
Mixing dan Mastering oleh Chardery Pratama di Muarasuara Studio
Sampul Album oleh Muhammad Dandi Iskandar
F.I.H adalah Okky Nanda, Fahrurrazi Al-Hasani, Chardery Pratama, Aditiya Rachmad, Adri Dinarjati & Robby Irawan

“Nubuat” Available on all of your favourite streaming platforms
Contact and Booking Information:
Adri Dinarjati –Β @afreedomwriter /Β +62 813 4772 9709

Theo Nugraha

Theo Nugraha (b. Samarinda, April, 1992) is an artist, curator, and organizer from Samarinda. He has been a part of Indonesian experimental sound scene since 2013. His discography contains almost 200 releases. He is the co-founder of the HEX Foundation and one of the initiators of Extended.Asia, an online platform for sound and visual artists. In addition, He also works as a co-curator of the Museum Kota Samarinda. Theo is also active in an visual experimentation group with Milisifilem Collective, performance art at 69 Performance Club, and is the editor of EXT.ASI.PLAY.

article above by: Theo Nugraha

    error: Content is protected !!