Soundscape di Teluk Palu, Balaroa dan Petobo

Soundscape di Teluk Palu, Balaroa dan Petobo

Soundscape di Teluk Palu, Balaroa dan Petobo 1298 1298 Extended.Asia.Play

Track List:
(1) Suara di Teluk Palu
(2) Suara di Bekas Perumahan Balaroa
(3) Suara di Bekas Perumahan Petobo

Dokumen ini berisikan tiga rekaman bunyi yang diambil oleh Ufik pada lokasi-lokasi spesifik di Palu. Lokasi spesifik tersebut merupakan tiga wilayah zona merah rawan bencana, yaitu:

  1. Teluk Palu, merupakan wilayah zona merah tsunami, lokasi ramai pengunjung, tempat rekreasi dan berjualan.
  2. Bekas Perumahan Balaroa, merupakan zona sangat rawan likuefaksi. Kondisi saat ini adalah puing-puing bekas bangunan yang menyatu dengan gundukan tanah, genangan sumber mata air, dan ekosistem tumbuhan rawa.
  3. Bekas Perumahan Petobo, zona sangat rawan likuefaksi. Kebanyakan puing bangunan telah dibersihkan, saat ini didominasi oleh lanskap gundukan tanah, ekosistem gulma, genangan sumber mata air dan ekosistem tumbuhan rawa.

Aktivitas merekam yang dilakukan oleh Ufik menggunakan metode soundwalk & field recording dengan pendekatan soundscape. Dokumen ini kemudian menjadi karya di pameran “Recollecting the Unfinished” di Ruangdualapan Palu, Februari 2020.

Menggunakan medium bunyi secara spesifik sebagai medium dokumentasi, menurut Ufik ini cukup representatif untuk membicarakan isu politik wilayah dan mitigasi bencana di Palu. Hasil rekaman kemudian diurai secara deskriptif menggunakan pola pengindetifikasian bunyi menurut Schafer dan Krause, yang dimaksudkan untuk merepresentasikan kembali bunyi setelah proses merekam dan mendengarkan kembali. Walaupun begitu, bunyi-bunyi yang telah tertulis dan teridentifikasi tidak membatasi imajinasi pendengar tentang apa yang sedang terjadi di lokasi-lokasi itu paska bencana. Ingatan kolektif tentang bagaimana wilayah-wilayah itu sebelum bencana, dan video amatir yang memperlihatkan kondisi wilayah ketika sedang terjadi bencana, menjadi tiga situasi yang berbeda di indera pendengar, memberitahukan kita bagaimana alam bisa dengan mudah berubah kembali.

Pameran Recollecting The Unfinished adalah sedikit dari upaya mencari dan mengumpulkan sisa-sisa pengetahuan yang sudah ada, untuk menciptakan pengetahuan baru tentang kota, melalui praktik reproduksi dan rekonstruksi informasi, termasuk mitologi dan pengalaman kelokalitasan.

Released March 17, 2020

Taufiqurrahman Kifu

(Lahir di Palu, 25 September 1994). Taufiqurrahman adalah seniman, ilustrator dan desainer grafis. Ia menyelesaikan studi ilmu komunikasi di Universitas Tadulako. Ia merupakan salah satu inisiator Forum Sudutpandang Palu. Sejak 2018, ia bergabung di MILISIFILEM Collective dan 69 Performance Club. Beberapa karyanya dan pameran yang pernah ia ikuti, diantaranya; “Proyek Bunga Matahari” (Serrupa, Pekan Seni Media: Local Genius, Palu, 2018), “Bagus Sih Tapi…” (MILISIFILEM Collective, Forum Lenteng, Jakarta, 2018), “Fiksimilisi” (MILISIFILEM Collective, Orbital, Bandung, 2019), “Hello Red” (69 Performance Club, GoetheHaus Jakarta, 2019), “TYPING” (69 Performance Club, GoetheHaus Jakarta, 2019), “Unknown Numbers” (69 Performance Club, GoetheHaus Jakarta, 2019), “Hello Red (edisi fotografi)” (ICAD X: Indonesian Contemporary Art & Design, 2019), “Recollecting the Unfinished” (Ruangdualapan, Palu, 2020).

article above by: Taufiqurrahman Kifu

    error: Content is protected !!