Kehadiran Noise Bombing di Kawasan Malioboro

Kehadiran Noise Bombing di Kawasan Malioboro

Kehadiran Noise Bombing di Kawasan Malioboro 1000 750 Extended.Asia.Play

Meskipun cuaca Yogyakarta siang itu panas dan terik sekali, hal itu tidak menjadi halangan para seniman noise berbondong-bondong menuju kawasan jalan Malioboro mengikuti pergelaran Jogja Noise Bombing (JNB) Festival 2019. Dengan semangat do it yourself, para seniman menenteng dan memasang perangkatnya masing-masing di beberapa titik di kawasan Malioboro sebagai bagian persiapan.

Tahun ini kebisingan mereka dirayakan selama dua hari, yaitu pada 26 dan 27 Januari 2019. Tapi hanya dihari pertama aktivitas noise bombing itu dilakukan, termasuk pemilihan setiap titik kawasan Malioboro untuk menghadirkan bebunyian itu.

Menurut Indra Menus, (salah satu pegiat JNB dan seniman noise) sebenarnya ide-ide ini sudah muncul sekitar tahun 2009-2010, dan terus berkembang hingga sekarang. Dia menambahkan, di era awal, JNB banyak mengalami kesulitan dalam membuat gigs bunyi eksperimental, terutama noise tentunya. Biasanya penyelenggara dan pemilik tempat, khawatir akan bunyi yang kami hasilkan dapat merusak peralatan sound system mereka. Jadi, kenapa tidak menggunakan ruang publik saja. Seperti beberapa titik di jalanan sebagai panggung kami dan membuat noise bombing di sana, ujarnya.

Dalam JNB tak hanya kehadiran bunyi, tapi juga kehadiran tubuh yang menyita perhatian semua orang yang hadir di kawasan Malioboro saat noise bombing dilakukan. Tiap seniman memiliki ciri masing-masing dalam ‘mengoprek’ perangkatnya sendiri untuk menghasilkan noise. Penonton yang hadir juga merespon dengan cara yang berbeda. Ada yang bertanya mereka sedang apa, ada yang fokus menonton, dan ada juga yang hanya melihat sebentar lalu pergi.

Noise yang dihadirkan oleh para seniman, melebur menjadi satu bersama suara yang hadir di kawasan Malioboro saat itu. Beberapa nama yang terlibat dalam JNB 2019 adalah Karnivulgar (Surabaya), Bergegas Mati (Malang), Anxiety Alone (Yogyakarta), NRYY (Jepang), Giga Destroyer (Yogyakarta), ASU (AS), Logic Lost (Jakarta) dan Naoto Yamagishi (Jepang).

Lebih lanjut tentang Jogja Noise Bombing :

http://jogjanoisebombing.tumblr.com/
https://jogjanoisebombing.wordpress.com/

Juga beberapa video dari channel Youtube Watch Pinneaple TV:

Theo Nugraha

Theo Nugraha (b. Samarinda, April, 1992) is an artist, curator, and organizer from Samarinda. He has been a part of Indonesian experimental sound scene since 2013. His discography contains almost 200 releases. He is the co-founder of the HEX Foundation and one of the initiators of Extended.Asia, an online platform for sound and visual artists. In addition, He also works as a co-curator of the Museum Kota Samarinda. Theo is also active in an visual experimentation group with Milisifilem Collective, performance art at 69 Performance Club, and is the editor of EXT.ASI.PLAY.

article above by: Theo Nugraha

    error: Content is protected !!